Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh meraih penghargaan dari lembaga internasional. Zudan mendapatkan Honorable Mention dari Future of Government Awards. Future of Governments adalah penghargaan internasional yang diselenggarakan oleh AWS Institute, United Nation Development Program (UNDP), dan Apolotical untuk tokoh pemerintahan yang berhasil melakukan transformasi digital dalam pemerintahan dan pelayanan publik dan berdampak positif nyata bagi masyarakat.
Capaian Zudan ini diapresiasi sejumlah pihak, mengingat tak mudah meraih penghargaan tersebut. "Tidak mudah merapikan database kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia. Penghargaan internasional ini patut diterima beliau," kata Wakil Ketua Umum Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia (PERWANTI), Silvia Tan, dalam keterangannya, Senin (19/12/2022). Di bawah kepemimpinan Zudan, kata dia, Ditjen Dukcapil banyak menerbitkan berbagai kebijakan dan regulasi yang memberikan solusi bagi persoalan yang dihadapi masyarakat dalam pelayanan publik terkait Dukcapil.
"Dan itu diterapkan dalam bentuk model dan strategi pelayanan digital," ucap Silvia. Merapikan data kependudukan yang dilakukan Zudan, kata dia juga telah membantu banyak warga negara terutama wanita, untuk mendapatkan status dan haknya di keluarga sebagaimana sepatutnya. "Dikarenakan banyaknya perkawinan dan pembentukan keluarga yang di luar tatanan administrasi hukum negara," ujar Silvia.
Menurut dia, upaya agar bisa meraih penghargaan Future of Government Awards tak mudah. Selain dalam negeri, kata Silvia, Zudan harus menghadapi tantangan dunia internasional. "Perkembangan era digital yang masuk ke Indonesia selama 28 tahun semenjak internet masuk ke Indonesia di tahun 1994, sampai kemajuan masif yang memiliki manfaat perbaikan administrasi negara dengan menuju pemerintahan digital, adalah perjalanan yang cukup singkat yang patut mendapat apresiasi tinggi. Dan dibuktikan dengan apresiasi dari internasional ini," kata Silvia yang juga Pengurus Ikatan Alumni Lemhannas DPD DKI Jakarta. Adapun nominasi dalam penghargaan Future of Government Awards, dievaluasi oleh komite yang terdiri dari 17 ahli di bidang teknologi digital, organisasi internasional dan pemerintahan dari berbagai negara, yakni Singapura, Italia, Amerika Serikat, Britania Raya, dan lainnya.
Hanya 10 kandidat yang terpilih masuk dalam shortlist penghargaan yang dipilih dari seluruh nominasi yang berasal dari seluruh dunia. "Prof. Zudan telah memasuki tahun ke 8 menjabat Dirjen Dukcapil. Dia lolos dari seleksi ini, karena hanya ada 10 orang kandidat dari seluruh dunia, selain Prof Zudan," ujarnya. Selain Prof. Zudan, kandidat lainnya yakni Mykhailo Fedorov (Ministry of Digital Transformation, Ukraina), Dedeh Suatini (West Java Teachers Association, Indonesia), City of Cape Town Data Strategy Team (Afrika Selatan), dan Goffrey Tore (Principal Agricultural Extension Specialist, Ministry of Lands Agriculture Water and Rural Resettlement, Zimbabwe).
Lalu, Maria Lucia Villaiba (High Counselor for Digital Transformation and Delivery Unit, Presidency of Republic of Colombia), Martin Liaryora (Mayor of Cordoba, Argentina), Nadia Abdalia (Chief Administrative Secretary, Government of Kenya), Shahzma Esmail (Senior Consultant, Government of Ontario, Canada), dan Tekwill in Every School Programme (West Java Teachers Association, Indonesia). Menurut Silvia Tan, Zudan sangat layak memperoleh penghargaan tersebut. Apalagi, prestasi Zudan di pemerintahan menurutnya selama ini cukup banyak. Sepanjang kariernya di Kemendagri, menurutnya Zudan banyak melakukan inovasi. Dia juga memberi warna dalam proses legislasi di Indonesia dengan menjadi tim penyusun Rancangan Undang Undang.
"Setidaknya, ada 18 undang undang dan berbagai peraturan yang ikut ia bidani. Di antaranya, UU Pemerintahan Daerah, UU Desa, UU Pemilu Presiden dan UU Pemilu Legislatif," kata Silvia. "Yang banyak terlupakan beliau juga pernah menjabat sebagai Pj. Gubernur Gorontalo pada tahun 2016 2017 dan Ketua Umum Korpri yang memiliki anggota lebih dari 4,2 juta ASN," tandasnya.